02 Desember 2019
SERBA SERBI DUKUH BANJENG
Secara kewilayahan dukuh banjeng terdiri dari dari 2 wilayah yaitu banjeng utara aatau banjeng lor dan banjeng selatan atau banjeng kidul. Banjeng Lor terletak di sebelah utara jalur utama/jalan provinsi yang melintas Desa Purwosari, sedangkan Banjeng Kidul terletak di sebelah selatan jalur utama. Untuk Banjeng lor terdiri dari dari 1 RT sedangkan Banjeng Kidul terdiri dari 7 RT. Dukuh Banjeng adalah Dukuh terluas di Desa Purwosari. Oleh karena itu, tak salah jika nama Banjeng lebih dikenal dibandingkan nama Purwosari.
Banjeng bisa juga diartikan dengan kanjeng atau bangsawan. Dukuh ini dinamakan Banjeng karena dulu di daerah ini banyak ditemui bangsawan. Konon kabarnya, penduduk di Dukuh Banjeng dulu adalah keturunan bangsawan.
Di Dukuh Banjeng terdapat 2 bangunan bersejarah yaitu Punden Mintorogo dan Regol Gedong. Punden Mintorogo merupakan makam pendiri Desa yang berada di RT 07 RW 03. Sedangkan Regol Gedong adalah gapura kuno Desa Purwosari dan berada di RT 01 RW 03.
Berdasarkan hasil pendataan pemdes purwosari tahun 2018, jumlah penduduk Banjeng Lor adalah 269 orang (Laki-laki 134 dan Perempuan 135) dan jumlah KK 105. Sedangkan Banjeng Kidul jumlah penduduknya adalah 1174 (Laki-laki 583 dan Perempuan 591) dan Jumlah KK 444. Dukuh Banjeng merupakan wilayah di Desa Purwosari yang terbanyak penduduknya.
Seperti diketahui bahwa Purwosari terkenal sebagai sentra emping mlinjo karena di Purwosari banyak ditemui pembuat emping mlinjo. Sebutan ini sebenarnya sangat pas jika ini diberikan kepada Dukuh Banjeng. Hampir setiap rumah tangga yang berada di Dukuh Banjeng adalah pembuat emping mlinjo.