17 Desember 2019
MMD DESA SIAGA
MMD atau yang merupakan singkatan dari Musyawarah Masyarakat Desa adalah agenda tahunan di desa yang membahas permasalahan di bidang kesehatan dan dipandu oleh dinas atau instansi terkait. Pada acara MMD ini digali aspirasi masyarakat dalam bidang kesehatan sesuai dengan tema yang dibahas sekaligus ditentukan fokus yang menjadi arah kebijakan pemerintah desa berdasarkan hasil survei.
Pada tahun ini, MMD di Desa Purwosari diselenggarakan pada hari senin tanggal 16 Desember 2019. Acara yang diagendakan pada pukul 09.00 ini mengundang 20 warga yang mewakili masing-masing unsur dan wilayah. Undangan tersebut meliputi tokoh masyarakat, ketua RW, TP PKK dan perangkat desa.
Sesuai dengan arahan dari UPTD Puskesmas Candirejo arau tim yang melakukan pendampingan, MMD kali ini mengambil tema Desa siaga. Yang dimaksud dengan desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kemampuan dan kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan secara mandiri.
Acara diawali dengan presentasi yang menyajikan ciri-ciri desa siaga, antara lain :
Memiliki pos kesehatan desa yang berfungsi memberikan pelayanan dasr
Memiliki sistem gawat darurat berbasis masyarakat
Memiliki sistem pembayaran jaminan kesehatan secara mandiri
Masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.
Di samping itu, juga disampaikan hasil survei permasalahan kesehatan di desa purwosari, antara lain :
Anggota keluarga yang tidak merokok di dalam rumah adalah sebanyak 57.5%
Anggota keluarga menjadi anggota BPJS adalah 60%
Rumah tangga yang tidak memiliki tempat sampah adalah 55%
Kandang terpisah dengan rumah dan dalam keadaan bersih adalah 65%
Binatang sebagai vektor penularan penyakit di rumah dan lingkungan masih ditemukan
Penyakit yang diderita lansia linu dan hipertensi
Saat sesi interaktif, ada beberapa peserta musyawarah yang menyampaikan aspirasinya. Berikut beberapa aspirasi yang terjaring :
Usulan untuk dilakukannya pengelolaan kebersihan di lingkungan pasar desa (usulan dari bapak sutrisno/tokoh masyarakat)
Masih ada warga yang membuang sampah di sungai, untuk itu perlu adanya perhatian (usulan dari Ibu Lina/TP PKK)
Pengadaan fogging di kawasan RW 04 untuk antisipasi Demam Berdarah (usulan dari Bapak Sarindi/Ketua RW 04)
Pendampingan dalam penanganan dan antisipasi terhadap penyakit TBC (usulan Ibu yuli/TP PKK)
Tanggapan dari kepala desa khususnya terkait permasalahan pengelolaan sampah, bahwa pihak pemdes akan melakukan studi tiru ke lingkungan RW 04 atau wilayah KPR Bandarsari karena di wilayah tersebut sampah dapat di kelola dengan baik termasuk dengan adanya mobil angkut sampah. Lebih lanjut pihak pemdes akan bekerja sama dengan salah satu warga di RW 04, karena yang bersangkutan saat ini dapat mengembangkan dan mengelola kegiatan bank sampah dengan baik.
Terkait usulan pengadaan fogging, dijelaskan oleh tim dari UPTD Puskesmas Candirejo bahwa ada beberapa syarat untuk dilakukannya fogging salah satunya adalah di wilayah tersebut terdapat warga yang terjangkit Demam Berdarah. Untuk masalah TBC, akan dilakukan pendampingan melalui penyuluhan.
Di sesi terakhir, dilakukan musyawarah untuk menentukan prioritas penanganan permasalahan yang diperoleh dari hasil survei. Sesuai dengan kesepakatan yang menjadi prioritas penanganan yaitu :
Meminimalkan penyakit yang di derita oleh para lansia yaitu linu dan hipertensi
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengikuti kepesertaan BPJS kesehatan